
Tahun baru baru saja dimulai. Pergantian tahun semestinya memberikan harapan dan semangat baru agar ditahun berikutnya kita bisa menjadi lebih baik lagi dalam segala hal. Akan tetapi rasanya berharap pun menjadi kian sesak dan sulit bagi rakyat palestina. Israel dengan jumlah senjata dan pasukan yang tidak seimbang memborbardir palestina, tanpa kenal ampun, sadis, tak berprikemanusiaan, dan brutal alias mem-"babi ngamuk" atau bahkan mungkin "badak ngamuk"

Perang adalah perang, dan semua negara di dunia manapun tidak menginginkan adanya perang, kecuali yang memang punya usaha bisnis senjata, kehancuran tidak hanya berupa fisik dan sarana yang sudah dibangun. Yang paling menyakitkan adalah pemusnahan ras atau generasi, sehingga yang menjadi sasaran peluru panas dan bom biadab tidak lagi orang-orang yang dianggap bersalah, akan tetapi seluruh kerabatnya, saudaranya, neneknya, tetangganya, bahkan anak-anaknya pun turut serta HARUS DIMUSNAHKAN. Kejam...!
Jumlah Korban mencapai 1054 warga orang meninggal dan 4.870 orang terluka, sungguh sebuah tragedi kematian yang amat sangat teramat kejam dan biadabnya. Akan tetapi mengapa dunia hanya bisa mengutuk..? Seolah-olah dengan kutukan saja masalah pembunuhan super massal ini akan selesai..?Kita setiap hari hidup dalam damai.. kita sering mengeluhkan adanya krisis global, susah mitan, gas LPG, atau hal-hal lain yang tidak berdampak pada hidup dan mati. semestinya itu bukan apa-apa dan masih dapat kita syukuri jika kita membandingkan dengan mereka disana yang hidup dalam ancaman peluru panas, ketakutan dibawah rudal-rudal israel, bersembunyi dibalik reruntuhan, bau anyir darah korban, serta ancaman kematian setiap saat baik siang ataupun malam.
Lalu kenapa kita peduli..? Ini adalah pertanyaan yang berasal bukan dari mahluk bumi..(jika ada yang bertanya seperti ini) So.. Cobalah kita semua renungkan dengan memakai kesucian lubuk hati manusia paling dalam..? Have you got the answers..?Semoga semua korban keganasan Israel ini diterima amalnya dan dicatat sebagai mati syahid.. Amiin.